Selasa, 06 November 2012

Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreativitas manusia.
Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai. Seni hanya bisa dipahami oleh orang yang memiliki jiwa seni. Bahwa masing-masing individu artis memilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu, dan suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu.
Sekalipun demikian, banyak seniman mendapat pengaruh dari orang lain masa lalu, dan juga beberapa garis pedoman sudah muncul untuk mengungkap gagasan tertentu lewat simbolisme dan bentuk (seperti bakung yang bermakna kematian dan mawar merah yang berarti cinta).
sunting   

Artikel pilihan

Lukisan karya Alfred Sisley
Impresionisme adalah suatu gerakan seni dari abad 19 yang dimulai dari Paris pada tahun 1860an. Nama ini awalnya dikutip dari lukisan Claude Monet, "Impression, Sunrise" ("Impression, soleil levant"). Kritikus Louis Leroy menggunakan kata ini sebagai sindiran dalam artikelnya di Le Charivari.
Karakteristik utama lukisan impresionisme adalah kuatnya goresan kuas, warna-warna cerah (bahkan banyak sekali pelukis impresionis yang mengharamkan warna hitam karena dianggap bukan bagian dari cahaya), komposisi terbuka, penekanan pada kualitas pencahayaan, subjek-subjek lukisan yang tidak terlalu menonjol, dan sudut pandang yang tidak biasa.
Pengaruh impresionisme dalam seni rupa juga merambah ke bidang musik dan sastra. (Selengkapnya...)
sunting   

Gambar pilihan

Mona Lisa
Mona Lisa, atau La Gioconda (La Joconde), adalah lukisan minyak di atas kayu poplar yang dibuat oleh Leonardo da Vinci pada abad ke-16. Lukisan ini sering dianggap sebagai salah satu lukisan paling terkenal di dunia dan hanya sedikit karya seni lain yang menjadi pusat perhatian, studi, mitologi, dan parodi. Lukisan ini dimiliki oleh pemerintah Perancis dan dipamerkan di Musée du Louvre di Paris. (Selengkapnya...) dan lukisan ini merupakan lukisan yang paling melegendaris

Macam jenis Kesenian tradisional Indonesia




Kesenian Tradisional [Cinta Budaya Indonesia]


Spoiler for Kuda Lumping


Kuda lumping juga disebut jaran kepang atau jathilan adalah tarian tradisional Jawa menampilkan sekelompok prajurit tengah menunggang kuda. Tarian ini menggunakan kuda yang terbuat dari bambu yang di anyam dan dipotong menyerupai bentuk kuda. Anyaman kuda ini dihias dengan cat dan kain beraneka warna. Tarian kuda lumping biasanya hanya menampilkan adegan prajurit berkuda, akan tetapi beberapa penampilan kuda lumping juga menyuguhkan atraksi kesurupan, kekebalan, dan kekuatan magis, seperti atraksi memakan beling dan kekebalan tubuh terhadap deraan pecut. Jaran Kepang merupakan bagian dari pagelaran tari reog. Meskipun tarian ini berasal dari Jawa, Indonesia, tarian ini juga diwariskan oleh kaum Jawa yang menetap di Sumatera Utara dan di beberapa daerah di luar Indonesia seperti di Malaysia.

Kuda lumping adalah seni tari yang dimainkan dengan properti berupa kuda tiruan, yang terbuat dari anyaman bambu atau kepang. Tidak satupun catatan sejarah mampu menjelaskan asal mula tarian ini, hanya riwayat verbal yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Konon, tari kuda lumping merupakan bentuk apresiasi dan dukungan rakyat jelata terhadap pasukan berkuda Pangeran Diponegoro dalam menghadapi penjajah Belanda. Ada pula versi yang menyebutkan, bahwa tari kuda lumping menggambarkan kisah perjuangan Raden Patah, yang dibantu oleh Sunan Kalijaga, melawan penjajah Belanda. Versi lain menyebutkan bahwa, tarian ini mengisahkan tentang latihan perang pasukan Mataram yang dipimpin Sultan Hamengku Buwono I, Raja Mataram, untuk menghadapi pasukan Belanda.

Terlepas dari asal usul dan nilai historisnya, tari kuda lumping merefleksikan semangat heroisme dan aspek kemiliteran sebuah pasukan berkuda atau kavaleri. Hal ini terlihat dari gerakan-gerakan ritmis, dinamis, dan agresif, melalui kibasan anyaman bambu, menirukan gerakan layaknya seekor kuda di tengah peperangan.

Seringkali dalam pertunjukan tari kuda lumping, juga menampilkan atraksi yang mempertontonkan kekuatan supranatural berbau magis, seperti atraksi mengunyah kaca, menyayat lengan dengan golok, membakar diri, berjalan di atas pecahan kaca, dan lain-lain. Mungkin, atraksi ini merefleksikan kekuatan supranatural yang pada zaman dahulu berkembang di lingkungan Kerajaan Jawa, dan merupakan aspek non militer yang dipergunakan untuk melawan pasukan Belanda.

Spoiler for Reog

Reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal dari Jawa Timur bagian barat-laut dan Ponorogo dianggap sebagai kota asal Reog yang sebenarnya. Gerbang kota Ponorogo dihiasi oleh sosok warok dan gemblak, dua sosok yang ikut tampil pada saat reog dipertunjukkan. Reog adalah salah satu budaya daerah di Indonesia yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan yang kuat.

Ada lima versi cerita populer yang berkembang di masyarakat tentang asal-usul Reog dan Warok [1], namun salah satu cerita yang paling terkenal adalah cerita tentang pemberontakan Ki Ageng Kutu, seorang abdi kerajaan pada masa Bhre Kertabhumi, Raja Majapahit terakhir yang berkuasa pada abad ke-15. Ki Ageng Kutu murka akan pengaruh kuat dari pihak istri raja Majapahit yang berasal dari Cina, selain itu juga murka kepada rajanya dalam pemerintahan yang korup, ia pun melihat bahwa kekuasaan Kerajaan Majapahit akan berakhir. Ia lalu meninggalkan sang raja dan mendirikan perguruan di mana ia mengajar seni bela diri kepada anak-anak muda, ilmu kekebalan diri, dan ilmu kesempurnaan dengan harapan bahwa anak-anak muda ini akan menjadi bibit dari kebangkitan kerajaan Majapahit kembali. Sadar bahwa pasukannya terlalu kecil untuk melawan pasukan kerajaan maka pesan politis Ki Ageng Kutu disampaikan melalui pertunjukan seni Reog, yang merupakan "sindiran" kepada Raja Kertabhumi dan kerajaannya. Pagelaran Reog menjadi cara Ki Ageng Kutu membangun perlawanan masyarakat lokal menggunakan kepopuleran Reog.

Dalam pertunjukan Reog ditampilkan topeng berbentuk kepala singa yang dikenal sebagai "Singa barong", raja hutan, yang menjadi simbol untuk Kertabhumi, dan diatasnya ditancapkan bulu-bulu merak hingga menyerupai kipas raksasa yang menyimbolkan pengaruh kuat para rekan Cinanya yang mengatur dari atas segala gerak-geriknya. Jatilan, yang diperankan oleh kelompok penari gemblak yang menunggangi kuda-kudaan menjadi simbol kekuatan pasukan Kerajaan Majapahit yang menjadi perbandingan kontras dengan kekuatan warok, yang berada dibalik topeng badut merah yang menjadi simbol untuk Ki Ageng Kutu, sendirian dan menopang berat topeng singabarong yang mencapai lebih dari 50 kg hanya dengan menggunakan giginya [2]. Kepopuleran Reog Ki Ageng Kutu akhirnya menyebabkan Bhre Kertabhumi mengambil tindakan dan menyerang perguruannya, pemberontakan oleh warok dengan cepat diatasi, dan perguruan dilarang untuk melanjutkan pengajaran akan warok. Namun murid-murid Ki Ageng kutu tetap melanjutkannya secara diam-diam. Walaupun begitu, kesenian Reognya sendiri masih diperbolehkan untuk dipentaskan karena sudah menjadi pertunjukan populer di antara masyarakat, namun jalan ceritanya memiliki alur baru di mana ditambahkan karakter-karakter dari cerita rakyat Ponorogo yaitu Kelono Sewandono, Dewi Songgolangit, dan Sri Genthayu.

Versi resmi alur cerita Reog Ponorogo kini adalah cerita tentang Raja Ponorogo yang berniat melamar putri Kediri, Dewi Ragil Kuning, namun di tengah perjalanan ia dicegat oleh Raja Singabarong dari Kediri. Pasukan Raja Singabarong terdiri dari merak dan singa, sedangkan dari pihak Kerajaan Ponorogo Raja Kelono dan Wakilnya Bujang Anom, dikawal oleh warok (pria berpakaian hitam-hitam dalam tariannya), dan warok ini memiliki ilmu hitam mematikan. Seluruh tariannya merupakan tarian perang antara Kerajaan Kediri dan Kerajaan Ponorogo, dan mengadu ilmu hitam antara keduanya, para penari dalam keadaan "kerasukan" saat mementaskan tariannya[3].

Hingga kini masyarakat Ponorogo hanya mengikuti apa yang menjadi warisan leluhur mereka sebagai warisan budaya yang sangat kaya. Dalam pengalamannya Seni Reog merupakan cipta kreasi manusia yang terbentuk adanya aliran kepercayaan yang ada secara turun temurun dan terjaga. Upacaranya pun menggunakan syarat-syarat yang tidak mudah bagi orang awam untuk memenuhinya tanpa adanya garis keturunan yang jelas. mereka menganut garis keturunan Parental dan hukum adat yang masih berlaku.

Spoiler for Sintren

Sintren adalan kesenian tari tradisional masyarakat Jawa, khususnya di Pekalongan. Kesenian ini terkenal di pesisir utara Jawa Tengah dan Jawa Barat, antara lain di Pemalang, Pekalongan, Brebes, Banyumas, Kuningan, Cirebon, Indramayu, dan Jatibarang. Kesenian Sintren dikenal juga dengan nama lais. Kesenian Sintren dikenal sebagai tarian dengan aroma mistis/magis yang bersumber dari cerita cinta kasih Sulasih dengan Sulandono.

Kesenian Sintren berasal dari kisah Sulandono sebagai putra Ki Baurekso hasil perkimpoiannya dengan Dewi Rantamsari. Raden Sulandono memadu kasih dengan Sulasih seorang putri dari Desa Kalisalak, namun hubungan asmara tersebut tidak mendapat restu dari Ki Baurekso, akhirnya R. Sulandono pergi bertapa dan Sulasih memilih menjadi penari. Meskipun demikian pertemuan di antara keduanya masih terus berlangsung melalui alam gaib.

Pertemuan tersebut diatur oleh Dewi Rantamsari yang memasukkan roh bidadari ke tubuh Sulasih, pada saat itu pula R. Sulandono yang sedang bertapa dipanggil oleh roh ibunya untuk menemui Sulasih dan terjadilah pertemuan di antara Sulasih dan R. Sulandono. Sejak saat itulah setiap diadakan pertunjukan sintren sang penari pasti dimasuki roh bidadari oleh pawangnya, dengan catatan bahwa hal tersebut dilakukan apabila sang penari masih dalam keadaan suci (perawan).

Spoiler for Ludruk

Ludruk adalah kesenian drama tradisional dari Jawa Timur. Ludruk merupakan suatu drama tradisional yang diperagakan oleh sebuah grup kesenian yang di gelarkan disebuah panggung dengan mengambil cerita tentang kehidupan rakyat sehari-hari, cerita perjuangan dan lain sebagainya yang diselingi dengan lawakan dan diiringi dengan gamelan sebagai musik.

Dialog/monolog dalam ludruk bersifat menghibur dan membuat penontonnya tertawa, menggunakan bahasa khas Surabaya, meski kadang-kadang ada bintang tamu dari daerah lain seperti Jombang, Malang, Madura, Madiun dengan logat yang berbeda. Bahasa lugas yang digunakan pada ludruk, membuat dia mudah diserap oleh kalangan non intelek (tukang becak, peronda, sopir angkutan umum, etc).

Sebuah pementasan ludruk biasa dimulai dengan Tari Remo dan diselingi dengan pementasan seorang tokoh yang memerakan "Pak Sakera", seorang jagoan Madura.

Kartolo adalah seorang pelawak ludruk legendaris asal Surabaya, Jawa Timur. Ia sudah lebih dari 40 tahun hidup dalam dunia seni ludruk. Nama Kartolo dan suaranya yang khas, dengan banyolan yang lugu dan cerdas, dikenal hampir di seluruh Jawa Timur, bahkan hingga Jawa Tengah.

Ludruk berbeda dengan ketoprak dari Jawa Tengah. Cerita ketoprak sering diambil dari kisah zaman dulu (sejarah maupun dongeng), dan bersifat menyampaikan pesan tertentu. Sementara ludruk menceritakan cerita hidup sehari-hari (biasanya) kalangan wong cilik.

Spoiler for Karapan Sapi

Karapan sapi merupakan istilah untuk menyebut perlombaan pacuan sapi yang berasal dari Pulau Madura, Jawa Timur. Karapan Sapi, Budaya Indonesia dari Madura, pada perlombaan ini, sepasang sapi yang menarik semacam kereta dari kayu (tempat joki berdiri dan mengendalikan pasangan sapi tersebut) dipacu dalam lomba adu cepat melawan pasangan-pasangan sapi lain. Trek pacuan tersebut biasanya sekitar 100 meter dan lomba pacuan dapat berlangsung sekitar sepuluh detik sampai satu menit. Beberapa kota di Madura menyelenggarakan karapan sapi pada bulan Agustus dan September setiap tahun, dengan pertandingan final pada akhir September atau Oktober di kota Pamekasan untuk memperebutkan Piala Bergilir Presiden.

Karapan Sapi didahului dengan mengarak pasangan-pasangan sapi mengelilingi arena pacuan dengan diiringi gamelan Madura yang dinamakan saronen. Babak pertama adalah penentuan kelompok menang dan kelompok kalah. Babak kedua adalah penentuan juara kelompok kalah, sedang babak ketiga adalah penentuan juara kelompok menang. Piala Bergilir Presiden hanya diberikan pada juara kelompok menang

Spoiler for Ondel-ondel

Ondel-ondel adalah bentuk pertunjukan rakyat Betawi yang sering ditampilkan dalam pesta-pesta rakyat. Nampaknya ondel-ondel memerankan leluhur atau nenek moyang yang senantiasa menjaga anak cucunya atau penduduk suatu desa.

Ondel-ondel yang berupa boneka besar itu tingginya sekitar 2,5 meter dengan garis tengah ± 80 cm, dibuat dari anyaman bambu yang disiapkan begitu rupa sehingga mudah dipikul dari dalamnya. Bagian wajah berupa topeng atau kedok, dengan rambut kepala dibuat dari ijuk. Wajah ondel-ondel laki-laki biasanya dicat dengan warna merah, sedangkan yang perempuan warna putih. Bentuk pertunjukan ini banyak persamaannya dengan yang ada di beberapa daerah lain.

Di Pasundan dikenal dengan sebutan Badawang, di Jawa Tengah disebut Barongan Buncis, sedangkan di Bali lebih dikenal dengan nama Barong Landung. Menurut perkiraan jenis pertunjukan itu sudah ada sejak sebelum tersebarnya agama Islam di Pulau Jawa.

Semula ondel-ondel berfungsi sebagai penolak bala atau gangguan roh halus yang gentayangan. Dewasa ini ondel-ondel biasanya digunakan untuk menambah semarak pesta- pesta rakyat atau untuk penyambutan tamu terhormat, misalnya pada peresmian gedung yang baru selesai dibangun. Betapapun derasnya arus modernisasi, ondel-ondel masih bertahan dan menjadi penghias wajah kota metropolitan Jakarta.

Spoiler for Bambu Gila


Bambu Gila adalah permainan rakyat dari warga Maluku.
Permainan ini melibatkan kekuatan supranatural untuk menjalankannya, walaupun tidak diperlukan ritual tertentu. Sebatang bambu dipegang oleh beberapa orang, lalu oleh seorang dukun bambu ini diberi mantera. Lama-kelamaan bambu ini terasa berat hingga orang-orang yang memegangnya berjatuhan ke tanah. Tidak hanya berat, bambu ini bergoyang ke kanan dan ke kiri mengikuti alunan musik. Pelaksanaannya biasanya diiringi dengan musik perkusi.

Macam – Macam Seni:

Di zaman sekarang ini seni memang sangat berpengaruh terhadap perkembangan IPTEK. Kita tidak bisa terlepas dari yang namanya seni, tanpa adanya seni hidup kita tidak akan indah, karena seni merupakan hal pendukung terbentuknya keindahan. Misalnya saja rumah, tanpa adanya rasa keindahan, maka rumah yang kita huni sekarang ini akan bermodel kuno. Begitu juga dengan tekhnologi yang sekarang ini berkembang, pasti didukung dengan adanya seni. Contohnya adalah motor, motor zaman dulu dengan yang sekarang pasti mempunyai model yang berbeda. Pastinya yang sekarang lebih bagus dari pada yang dulu. berikutu ni adalah macam macam seni yang akan saya jelaskan secara umum :

Macam Macam Seni

1. Seni Rupa

Seni rupa merupakan salah satu cabang kesenian. Seni rupa memiliki wujud pasti dan tetap yakni dengan memanfaatkan unsur rupa sebagai salah satu wujud yang diklasifikasikan ke dalam bentuk gambar, lukis, patung, grafis, kerajinan tangan, kriya, dan multimedia.
Kompetensi dasar yang harus dicapai bidang seni rupa adalah meliputi kemampuan memahami dan berkarya lukis, kemampuan memahami dan membuat patung, kemampuan memahami dan berkarya grafis ,kemampuan memahami dan membuat kerajinan tangan, serta kemampuan memahami dan berkarya atau membuat sarana multimedia. Terminologi in pada dasarnya telah ditetapkan sebagai kecakapan seseorang yang mampu menguasai bidang kerupawanan.
Seni rupa telah mengakar mulai zaman animisme dan dinamisme hingga jaman melenium. Seni Rupa menjadi salah satu bagian cabang seni yang secara performatif mempresentasikan wujud yang kasat mata. Ilusi tentang wujud dapat diserap dan dirasakan ke dalam klasifikasi bentuk seperti telah disebut pada bagian atas. Representasi bentuk seni rupa dipertimbangkan secara sinergis melalui perhelatan media yang digunakan sebagai dasar perwujudan rupa. Secara kontekstual seni rupa merupakan wujud mediasi bentuk kasat mata yang dekat ke arah perlambang gambar, lukis, patung, kerajinan tangan kriya dan multimedia. berhubungan dengan unsur cabang kesenian.

2. Seni Musik

Unsur bunyi adalah elemen utama seni musik. Unsur lain dalam bentuk harmoni, melodi dan notasi musik merupakan wujud sarana yang diajarkan. Media seni musik adalah vokal dan instrumen. Karakter musik instrumen dapat berbentuk alat musik Barat dan alat musik Nusantara/tradisional. Jenis alat musik tradisional antara lain terdiri dari seruling, gambang kromong, gamelan, angklung, rebana, kecapi, dan kolintang serta arumba. Jenis alat musik Barat antara lain terdiri dari piano, gitar, flute, drum, musik elektronik, sintetiserr, seksopon, dan terompet.
Kompetensi dasar yang harus dicapai dalam mempelajari seni musik meliputi kemampuan memahami dan berkarya musik, pemahaman pengetahuan musik mencakup harmoni, melodi dan notasi musik serta kecerdasan musikal yang memungkinkan seseorang dapat beradaptasi dengan perangkat musik secara cepat. Di sisi lain, kemampuan memahami dan membuat notasi, kemampuan mengaransemen, serta praktik dasar maupun mahir dalam banyak alat atau instrumen secara terampil, serta kemampuan memahami dan membuat multimedia. Seni musik yang lebih mempromosikan unsur bunyi sebagai medium dasar musik lebih memiliki proporsi pada bunyi yang teratur, bunyi yang berirama, serta paduan bunyi yang menjurus kepada eksperimental bunyi secara harafiah tanpa ritme, melodi maupun harmoni. Seni musik banyak berkembang pada komunitas masyarakat yang memiliki aliran klasik, ekspresionis, eksperimentalis, dan fluonsis dengan memetakan perkembangan musik melalui bunyi-bunyian yang tidak berirama dan bernada. Seni musik tumbuh-kembang sejak zaman Renaissance hingga abad milenium. Secara progresif aliran musik yang berkembang pada saat ini lebih ke arah musik yang memiliki tonasi, interval, dan harmoni secara varian.
Seni musik lebih transparan dalam bentuk hasil karyanya. Bunyi sebagai media ungkap menjadi salah satu alat komunikasi dalam menginternalisasikan makna bunyi ke dalam penerjemahan kuantum dari pikiran aranjer(penata musik) ke penonton. Oleh sebab itu, dibutuhkan pemaknaan artikulasi penataan musik terhadap cara penyampaian makna musik untuk dapat dimengerti oleh penonton. Dengan demikian makna penataan musik semakin mudah dipahami, dimengerti dan menjadi media komunikasi antara penata musik dengan penghayat musiknya.

3. Seni Teater

Kompetensi dasar bidang seni teater mencakup kemampuan memahami dan berkarya teater, kemampuan memahami dan membuat naskah, kemampuan memahami berperan di bidang casting kemampuan memahami dan membuat setting atau tata teknik pentas panggung dan penciptaan suasananya sebagai perangkat tambahan dalam membidangi seni teater.
Di sisi lain, kemampuan memahami untuk berperan di luar dirinya adalah penguasaan khusus yang harus dikuasai secara teknis dalam berkarya teater. Kemampuan memahami dan membuat sarana dan prasarana perlengkapan berbasis multimedia adalah pendekatan aktual yang harus dikuasai seorang dramawan dalam kaitannya dengan penyajian teater berbasis teknologi. Seni teater juga sebagai bagian integral kesenian memiliki media ungkap suara dalam wujud pemeranan. Cara atau teknik ini lebih mengutamakan terciptanya casting, pembawaan, diksi, intonasi, pengaturan laring dan faring secara konsisten adalah bagian penting dari penjelmaan profesi yang harus dimiliki.

4. Seni Tari

Media ungkap tari adalah gerak. Gerak tari merupakan gerak yang diperhalus dan diberi unsur estetis. Gerak dalam tari berfungsi sebagai media untuk mengkomunikasikan maksud-maksud tertentu dari koreografer. Keindahan tari terletak pada bentuk kepuasan, kebahagiaan, baik dari koreografer, peraga dan penikmat atau penonton.
Kompetensi dasar dalam mempelajari seni tari mencakup praktik dasar dan mahir dalam penguasaan gerak tari meliputi tari tradisional maupun tari garapan, kemampuan memahami arah dan tujuan koreografer dalam konsep koreografi kelompok. Kemampuan memahami an berkarya tari (koreografi) adalah keterampilan khusus berhubungan dengan kepekaan koreografi, di sisi lain diharapkan memiliki kepekaan memahami aspek-aspek tari dan aspek keindahan secara teknis. Sebagai penyesuaian abad modern, kemampuan memahami dan membuat perangkat multimedia hubungannya dengan tari adalah bentuk penyesuaian sumber daya manusia dalam adaptasinya dengan teknologi. Perwujudan ekspresi budaya melalui gerak yang dijiwai serta diikat nilai-nilai budaya menjadi patokan dasar atau standar ukur tari untuk dikaji menjadi bentuk tari-tarian daerah di Indonesia. Sebagai salah satu unsur terpenting kesenian di Indonesia dalam wujud performa gerak, dibutuhkan adanya kehidupan sosial dan spiritual masyarakat pendukungnya. Peran dan fungsi tarian yang begitu penting hingga kini pada puncak kesenian daerah menjadi simbol dan puncak tari sebagai budaya di daerah yang bersangkutan. Jenis tari yang telah menjadi puncak budaya daerah sangat erat untuk dijadikan sebagai tarian yang diunggulkan daerah.di mana tarian tersebut berasal.
Beraneka ragam tari-tarian yang diwarisi masyarakat daerah di Indonesia baik yang sakral maupun yang sekuler, tradisional maupun nontradisional. Bentuk tarian dari zaman prasejarah hingga zaman modern, produk dari zaman tertentu membantu sejarah kehidupan tarian untuk dapat tumbuh-kembang hingga akhir zaman.Seni tari memerlukan media gerak. Gerak murni atau wantah tidak memiliki maksud-maksud tertentu. Gerak maknawi memiliki makna maksud-maksud tertentu dan apabila dibangun dengan unsur keindahan, maka gerakan tari semakin halus, estetis, dan geraknya memiliki bangunan ekspresi bentuk yang diungkapkan manusia untuk dinikmati.Seni tari banyak dipengaruhi oleh kepercayaan dinamisme dan animisme. Oleh sebab itu, sejak zaman dulu tarian sudah memiliki peran fungsi yang sentral dalam kehidupan beragama. Peran tari dalam upacara terkait dengan cara dan tujuan yang terkait dalam prosesi suatu upacara keagamanaan atau ritual. Seni tari mewariskan bentuk-bentuk tradisi maupun nontradisi. Sifat—fungsi magis-ritual yang dipengaruhi kepercayaan animisme dinamisme mampu menjadi kekuatan sentral dalam setiap upacara keagamaan. Dalam perkembangannya, seni tari tradisional pada akhirnya mewariskan seni pertunjukan baru dan inovatif melalui dramatari prembun, hingga sendratari jenis kesenian yang lahir pada zaman modern. Pada masyarakat modern yang dinamis ini, kehadiran seni tari memerlukan hadirnya penari yang baik, guru-guru tari yang profesional, dan pemikir-pemikir yang mampu merumuskan masa depan tari secara proporsional. Oleh sebab itu, beberapa hal harus diperhatikan menyangkut penguasaan teknik tari agar dapat memenuhi syarat sebagai penari yang profesional.

5. Kerajinan Tangan

Cabang kesenian ini pada dasarnya memprioritaskan kepada keterampilan tangan dalam bentuk benda hasil kerajinan. Hal kerajinan tangan mencakup unsur-unsur bordir, renda, seni lipat,seni dekoratif, serta seni yang menekankan keterampilan tangan. Seni dan pengetahuan lain dapat dipahami dan diketahui oleh pembaca dalam upaya pengembangan kepribadian dan keanekaragaman. Dalam suatu kehidupan akan terasa hambar dan gersang apabila kita tidak memiliki kesenian. Kesenian dapat menyempitkan aspek budaya dan memperluas cakrawala serta keanekaragaman pengetahuan seseorang. Secara aktual kesenian yang ada berwujud musik, rupa, teater, dan tari secara multilingual, multikultural, dan multidimensional.
Pada akhir ulasan ini dapat diakumulasi, mana cabang seni yang paling kalian senangi. Coba berilah contoh salah satu cabang seni yang paling kamu senangi dalam bentuk karya seni yang pernah kalian buat atau kalian kenali.

6. Seni Berwawasan Teknologi

Pertumbuhan perkembangan ilmu pengetahuan secara signifikan mampu mengadopsi berbagai penerapan pengetahuan ke dalam munculnya cabang pengetahuan baru.Salah satu reformasi di bidang pengetahuan yang berhubungan dengan seni adalah munculnya cabang seni berhubungan dengan pemanfaatan alat-alat canggih.
Cabang pengetahuan seni yang berhubungan dengan pemanfaatan teknologi adalah munculnya cabang seni, seperti seni peran (khususnys sinetron), pendokumentasian (sinema), audio-visual (keproduseran) dan lain-lain. Wahana penjajagan pengetahuan di bidang yang berhubungan dengan pemanfaatan alat-alat canggih tersebut memunculkan garapan pengetahuan di bidang seni peran dan adaptasinya. Munculnya cabang seni berwawasan teknologi menjadi pertanda bahwa wahana pengembangan seni dan pengetahuan kesenian dalam kaitannya dengan wawasan teknologi mampu mengadaptasikan pengetahuan baru sebagai wadah penuangan bakat-bakat seni berhubungan dengan penggunaan alat-alat canggih.
Kesenian sebagai sebuah metodologi memperkenalkan seseorang memahami obyek ke dalam permasalahan-permasalahan yang dikaitkan dengan pekerjaan seni dan bersosialisasi. Dengan imajinasi, seseorang yang mempelajari seni dapat berangan-angan terutama dalam menemukan hal baru, menciptakan hal baru, serta memodivikasi berbagai temuan yang sudah ada ke bentuk baru sebagai representasi sesuatu yang telah lama ada.
Cabang-cabang kesenian seperti telah disebut di atas merupakan kekuatan dasar yang sangat efektif untuk mendatangkan inspirasi bagi banyak orang. Imajinasi seseorang yang belajar kesenian dapat dikembangkan secara lebih luas dengan meningkatkan dan mengembangkan bahasa gerak, rupa, bunyi, dan suara untuk tetap tumbuh dan berkembang menurut tingkat dan reputasi bahasa tubuh, bahasa gerak, serta bahasa bunyi dikombinasikan dengan pendekatan psikologis.

Kegiatan kesenian yang terbungkus dalam pembuatan seni berupa karya seni berhubungan dengan refleksi ide-ide, dan tindakan-tindakan yang terkait dengan proses berkesinambungan.

Kegiatan seni melibatkan beberapa aspek multilingual, multikultural dan multidimensional mampu menjangkau secara luas atas beberapa hal yakni.
  1. Menyiapkan pendidikan yang sejajar,
  2. Mengembangkan pengetahuan berbagai budaya
  3. Memberikan nilai masyarakat, Mengenalkan budaya dalam dunia pendidikan, serta,
  4. Membantu pendidik dan terdidik mengembangkan perspektif multibudaya.
Dalam ranah khusus, konsep pengembangan kewirausahaan menjadi konsep dasar pengembangan penulisan buku ini. Sebagai bahan kajian, jawaban yang integral dapat menjembatani lahirnya pengembangan kewirausahaan ke dalam pendidikan model profesional. Model ini digunakan dalam pendidikan untuk mencetak profesionalisme penari yang berkualitas, memiliki kompetensi, memiliki kesanggupan untuk mempertanggungjawabkan profesionalismenya baik di depan umum maupun d lingkup pendidikan formal yang dimiliki.
Model profesional sebagai alat pengemban pendidikan di dalamnya memiliki indikator yang dapat menjadi arah pelaku seni yang kompeten terhadap penciptaan seni dan seperangkat keahlian dalam gaya, teknik, dan metodologi yang dapat digunakan sebagai pendekatan keahlian yang diterapkan. Konsep profesional ini dibekali dengan ide yang dibalut kerja kreatif, jadwal terprogram, serta proses penuangan yang dilandasi oleh profesionalisme sehingga pengalaman ke depan menjadi semakin terasah. Penekanan kerja mandiri dan tindak kreatif yang terstruktur menjadi kemampuan profesional menjadi semakin bertumpu pada landasan yang kuat dan memadai. Dengan demikian proses ke depan terjadi simulasi yang mengerucut dan mampu menjadikan seseorang yang mempelajari dengan konsep profesional dapat menciptakan kewirausahaan secara jelas. Di sini dibutuhkan penempaan yang memiliki landasan basis profesional sehingga diharapkan memenuhi kebutuhan seorang profesional menjadi tangguh dalam berwirausaha serta potensial dalam menghadapi tantangan di masa depan. Dengan demikian wahana konsep ini selayaknya digunakan untuk menempa bibit-bibit profesional menjurus ke jalur yang sudah diatur atau ketentuan yang tidak dapat ditawar lagi. Beberapa indikator profesional dalam bentuk keterampilan adalah sebagai berikut di bawah ini.
  1. Menekankan kepada produk/hasil,
  2. Pengetahuan profesionalisme menjadi model yang dicita-citakan,
  3. Obyektivitas dan latihan menjadi pengalaman batin yang terasah,
  4. Gaya penyampaian dan teknik profesional menjadi simbol konsep profesional,
  5. Prosedur imitatif, latihan, demonstrasi, dan unjuk kreativitas simbol profesionalismenya,
  6. Kemampuan, kemahiran, dan penampilan diri menjadi watak dan karakteristik konsep profesional mampu berkembang mandiri, dan berkelompok koloni.
  7. Karakteristik berproses dalam menghasilkan produk berkualitas adalah simbol pematangan diri dan penempaan mentalita pengalaman yang terasah dalam performa profesionalisme yang diidamkan.
  8. Profesionalisme yang dibina meliputi pelaku profesional, artis dan koreografer.
Itu tadi adalah sekilas penjelasan saya tentang seni yang mudah mudahan akan bisa menambah wawasan teman teman tentang seni. “Jadilah seniman yang baik, seniman yang baik tidak membutuhkan alkohol untuk mendapatkan inspirasi”.

Daftar lagu daerah Indonesia

No Nama Lagu Asal Daerah
1 Ambon Manise Maluku
2 Ammac Ciang Sulawesi Selatan
3 Ampar-Ampar Pisang Kalimantan Selatan
4 Anak Daro Sumatera Barat
5 Anak Kambing Saya Nusa Tenggara Timur
6 Anak Kukang Sulawesi Selatan
7 Angin Mamiri Sulawesi Selatan
8 Anju Ahu Sumatera Utara
9 Apuse Papua
10 Ati Raja Sulawesi Selatan
11 Ayam Den Lapeh Sumatera Barat
12 Ayo Mama Maluku
13 Badindin Sumatera Barat
14 Bajing Luncat Jawa Barat
15 Bapak Pucung Jawa Tengah
16 Barek Solok Sumatera Barat
17 Batanghari Jambi
18 Batti'batti Sulawesi Selatan
19 Binde Biluhuta Gorontalo
20 Bolelebo Nusa Tenggara Timur
21 Bubuy Bulan Jawa Barat
22 Buka Pintu Maluku
23 Bungong Jeumpa Aceh
24 Burung Kakatua Maluku
25 Burung Tantina Maluku
26 Butet Sumatera Utara
27 Cik-Cik Periuk Kalimantan Barat
28 Cangget Agung Lampung
28 Cikala Le Pongpong Sumatera Utara
29 Cing Cangkeling Jawa Barat
30 Cublak-cublak Suweng Jawa Timur
31 Cuk Mak Ilang Sumatera Selatan
32 Dabu-Dabu Gorontalo
33 Dago Inang Sarge Sumatera Utara
34 Dayung Palinggam Sumatera Barat
35 Dayung Sampan Banten
36 Dek Sangke Sumatera Selatan
37 Desaku Nusa Tenggara Timur
38 Dewa Ayu Bali
39 Dodoi Si Dodoi Jambi
40 Es Lilin Jawa Barat
41 Esa Mokan Sulawesi Utara
42 Gadis Taruna Sulawesi Utara
43 Gai Bintang Jawa Timur
44 Gambang Suling Jawa Tengah
45 Ganrang Pakarena Sulawesi Selatan
46 Gek Kepriye Jawa Tengah
47 Gelang Sipaku Gelang Sumatera Barat
48 Goro-Goro Ne Maluku
49 Gundul Pacul Jawa Tengah
50 Gunung Salahatu Maluku
51 Halo Halo Bandung Jawa Barat
52 Hela Rotan Maluku
53 Helele U Ala De Teang Nusa Tenggara Barat
54 Huhatee Maluku
55 Ilir-Ilir Jawa Tengah
56 Indung-Indung Kalimantan Timur
57 Injit-Injit Semut Jambi
58 Ibu Banten
59 Jali-Jali Jakarta
60 Jamuran Jawa Tengah
61 Jaranan Jawa Tengah
62 Janger Bali
63 Jereh Bu Guru Banten
64 Ka Parak Tingga Sumatera Barat
65 Kabile-Bile Sumatera Selatan
66 Kalayar Kalimantan Tengah
67 Kambanglah Bungo Sumatera Barat
68 Kampuang Nan Jauh Di Mato Sumatera Barat
69 Kaparak Tingga Sumatera Barat
70 Kembang Malathe Jawa Timur
71 Keraban Sape Jawa Timur
72 Keroncong Kemayoran Jakarta
73 Ketabo Sumatera Utara
74 Kicir-Kicir Jakarta
75 Kole-Kole Maluku
76 Kutang Barendo Riau
77 Lah Laruik Sanjo Sumatera Barat
78 Lalan Belek Bengkulu
79 Lancang Kuning Riau
80 Leleng Mah Hupaima Ima Sumatera Utara
81 Lembah Alas Aceh
82 Lembe-lembe Maluku
83 Lenggang Kangkong Jakarta
84 Lerang Wutun Nusa Tenggara Timur
85 Lipang Lipandang Lampung
86 Lisoi Sumatera Utara
87 Ma Rencong Sulawesi Selatan
88 Macepet Cepetan Bali
89 Madekdek Magambiri Sumatera Utara
90 Mak Inang Sumatera Barat
91 Malam Baiko Sumatera Barat
92 Mande-mande Maluku
93 Manuk Dadali Jawa Barat
94 Marencong-rencong Sulawesi selatan
95 Mariam Tomong Sumatera Utara
96 Mejangeran Bali
97 Meyong-Meyong Bali
98 Moree Nusa Tenggara Barat
99 Naik-Naik Ke Puncak Gunung Maluku
100 Naluya Kalimantan Tengah
101 Nasonang Dohita Nadua Sumatera Utara
102 Neng Geulis Jawa Barat
103 Nenun Jawa Barat
104 Ngusak Asik Bali
105 Nona Manis Siapa Yang Punya Maluku
106 O Ina Ni Keke Sulawesi Utara
107 Ole olang Jawa Timur (Madura)
108 Ondel Ondel Jakarta
109 O Nina Noi Nusa Tenggara Timur
110 O Ulate Maluku
111 Ole Sioh Maluku
112 Orere Nusa Tenggara Timur
113 Orlen-orlen Nusa Tenggara Barat
114 O'pio Sumatera Utara
115 Ocu Maantau Riau
116 Pai Mura Rame Nusa Tenggara Barat
117 Palu Lempong Popi Kalimantan Tengah
118 Pakarena Sulawesi Selatan
119 Paku Gelang Sumatera Barat
120 Panon Hideung Jawa Barat
121 Paris Barantai Kalimantan Selatan
122 Peia Tawa-Tawa Sulawesi Tenggara
123 Pepepling Jawa Barat
124 Peuyeum Bandung Jawa Barat
125 Pileuleuyan Jawa Barat
126 Pinang Muda Jambi
127 Piso Surit Sumatera Utara
128 Pitik Tukung Yogyakarta
129 Potong Bebek Angsa Nusa Tenggara Timur
130 Puteri Ayu Bali
131 Rambadia Sumatera Utara
132 Rang Talu Sumatera Barat
133 Rasa Sayange Maluku
134 Ratu Anom Bali
135 Ronggeng Jakarta
136 Sajojo Papua
137 Sansaro Sumatera Barat
138 Sapu Nyere Pegat Simpai Jawa Barat
139 Saputangan Bapuncu Ampat Kalimantan Selatan
140 Sarinande Maluku
141 Saule Maluku
142 Say Selamat Masinegar Sumatera Utara
143 Sayang Kene Maluku
144 Selendang Mayang Jambi
145 Sengko-sengko Sumatera Utara
146 Seringgit Dua Kupang Sumatera Barat
147 Si Patokaan Sulawesi Utara
148 Sigulepong Sumatera Utara
149 Sinanggar Tulo Sumatera Utara
150 Sing Sing So Sumatera Utara
151 Sinom Yogyakarta
152 Sirih Kuning Jakarta
153 Sitara Tillo Sulawesi Utara
154 Sik sik Batumanikam Batak
155 Soleram Riau
156 Sory Ya Katulla Sumatera Utara
157 Sudah Berlayar Maluku
158 Sungai Suci Bengkulu
159 Surilang Jakarta
160 Suwe Ora Jamu Yogyakarta
161 Tahanusangkara Sulawesi Utara
162 Tak Tong-Tong Sumatera Barat
163 Tan Mahurang Sulawesi Utara
164 Tana Wolio Sulawesi Tenggara
165 Tanase Maluku
166 Tanduk Majeng Jawa Timur
167 Tari Bali Bali
168 Tari Payung Sumatera Barat
169 Tari Tanggai Sumatera Selatan
170 Tarutung Na Uli Sumatera Utara (Tapanuli Utara)
171 Te Kate Dipanah Yogyakarta
172 Tebe Onana Nusa Tenggara Barat
173 Timang-Timang Anakku Sayang Jambi
174 Tokecang Jawa Barat
175 Tondok Kadadingku Sulawesi Tengah
176 Tope Gugu Sulawesi Tengah
177 Tumpi Wayu Kalimantan Tengah
178 Tutu Koda Nusa Tenggara Barat
179 Tong Sarakah Banten
180 Umang-umang Bengkulu
181 Waktu Hujan Sore-sore Maluku
182 Warung Pojok Jawa Barat
183 Yamko Rambe Yamko Papua
184 Zapin Laksmana Raja di Laut Riau
185 Zapin Pantai Solop Riau
186 Keroncong Kemayoran Jakarta
NAMA PROVINSI DI SULAWESI INDONESIA



 
24.Provinsi Sulawesi Utara (SULUT) Ibukota nya adalah Manado
 

Berdiri : 13 desember 1960
Dasar Hukum : UU.No.47/1960
Letak : Pulau Sulawesi ( 0ºLU-6ºLU dan 120º-128ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : DM (Sulut), DB (Minahasa), DL (Sangihe Talaud)
Luas Wilayah : 25.768 km².
Bandar Udara : Sam Ratulangi.
Pelabuhan Laut : Pelabuhan Manado.
Pahlawan : Dr.G.S.S.J.Ratulangi, Maria Walanda Maramis, Robert Wolter Mongisidi, Arie Frederik Lasut.
Perguruan Tinggi Negeri : Universitas Sam Ratulangi.
Makanan Khas Daerah : Ayam Rica-Rica, Bubur Manado/Bubur Tinutuan, Ayam Garo rica, Tuturuga, Cakalang Pampis, Daging Rica-Rica, woku Belanga, Lalampa, Binte Bilihuta, dll.
Obyek Wisata : Bunaken, Taman Laut Teluk Liang, Pantai Indah Gorontalo, Taman Wisata remboken, Kelenteng Ban Hiang Kiong, Tasik Ria, Museum Provinsi Sulawesi Utara, Pantai Kema, Manado Tua, Siladen, dll.
Peninggalan Sejarah :  
1. Makam Kyai Maja.
2. Makam Pahlawan Nasional Imam Bonjol.
Industri dan Pertambangan : Minyak Kelapa, Emas, Marmer, Mangan, Gips, Kayu, dll.

Tarian Tradisional : Tari Maengket, Tari Polo-Palo
Rumah Adat : Rumah Pewaris
Senjata Tradisional : Keris
Lagu Daerah : Esa Mokan, O Ina Ni Keke, Si Patokaan, Sitara Tillo
Suku : Minahasa, Bolaang Mangondow, Sangiher Talaud, Gorontalo, Sangir, Ternate, Togite, Morotai, Loda, Halmahera, Tidore, dan Obi
Pakaian Adat : Minahasa
Alat Musik Tradisional : KOLINTANG (sumber bunyi : Ideofon , DIPUKUL DENGAN MENGGUNAKAN PEMUKUL KHUSUS)

Julukan : Kota Tinutuan

 25.Provinsi Sulawesi Barat (SULBAR) Ibukota nya adalah Kota Mamuju
 
Berdiri : 5 Oktober 2004
Dasar Hukum : UU.No.26/2004
Letak : Pulau Sulawesi ( 0ºLS-3ºLS dan 118º-120ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : -
Luas Wilayah : 16.796,19 km².
Bandar Udara : Tanpa Pandang
Pelabuhan Laut : -
Pahlawan : -
Perguruan Tinggi Negeri : -
Makanan Khas Daerah : -
Obyek Wisata : Pemandian Air Panas di Kalumpang, Anjoro Pitu, Sumur Jodoh dan Taman Laut di Pulau Karampung, Tapandulu dan Arelle di Mamasa, Pasir Putih di kabupaten Polman, air Terjun Sapi di Mamuju, Padi Tammanurung Kalumpang,dll.
Peninggalan Sejarah : -
Industri dan Pertambangan  : Bijih Besi, Nikel, Tembaga, Timah Hitam, Gips,Semen dan  Industri Kecil Lainnya.

Tarian Tradisional : Tari Patuddu, Tari Kondo Sapata, Tari Kipas.
Rumah Adat : Rumah Tongkonan
Senjata Tradisional :Tombak
Lagu Daerah : Bulu Londong, Malluya, Io-Io, Ma'pararuk
Suku : Mandar, Mamuju, Bugis, dan Mamasa
Pakaian Adat : Sulawesi Barat
Alat Musik Tradisional : KECAPI (sumber bunyi : Kordofon , DIPETIK PADA BAGIAN SENARNYA)

26.Provinsi Sulawesi Tengah (SULTENG) Ibukota nya adalah Palu
 
Berdiri : 13 April 1964
Dasar Hukum : UU.No.13/1964
Letak: Pulau Sulawesi ( 2ºLU-4ºLS dan 119º-125ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : DN
Luas Wilayah : 68.033 km².
Bandar Udara : Mutiara.
Pelabuhan Laut : Pelabuhan Donggala.
Pahlawan : -
Perguruan Tinggi Negeri : Universitas Tadulako.
Makanan Khas Daerah : Kaledo.
Obyek Wisata : Danau Poso, Goa Pamona, Tentena, Bada Napu, Sumber Air Panas Bora, Air Terjun wena, Kuwali, dll. 
Peninggalan Sejarah : -
Industri dan Pertambangan : Emas, Bijih Besi, Nikel, Mika.

Tarian Tradisional : Tari Lumense, Tari Pule Cinde, Tari Torompio,Tari Dero Poso
Rumah Adat : Rumah Tambi
Senjata
Tradisional : Pasatimpo
Lagu Daerah : Tondok Kadadingku, Tope Gugu
Suku : Buol, Toli-toli, Tomini, Dompelas, Kaili, Kulawi, Lore, Pamona, Suluan, Mori, Bungku, Balantak, Banggai, dan Balatar
Pakaian Adat : Kulavi ( Donggala )
Alat Musik Tradisional : GANDA (sumber bunyi : Membranofon , DITEPUK DENGAN MENGGUNAKAN TELAPAK TANGAN)


27.Provinsi Sulawesi Tenggara (SULTRA) Ibukota nya adalah Kendari
 
Berdiri : 27 April 1964
Dasar Hukum : UU.No.13/1964
Letak : Pulau Sulawesi ( 2ºLS-7ºLS dan 120º-125ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : DM
Luas Wilayah : 38.140 km².
Bandar Udara : Wolter Mongisidi.
Pelabuhan Laut : Pelabuhan Kendari.
Pahlawan : -
Perguruan Tinggi Negeri : Halu Oleo.
Makanan Khas Daerah : Sasate Nangka,dll.
Obyek Wisata : Tanjung Amolengo, Suaka Margasatwa di Tanjung Peropa, Rawa Aopa, Pemandian  Air Laut Kendari, Air Terjun di Kendari, Cagar Alam Kayu Jati di Napabale, Air Terjun di Kolaka, Panorama Motonu No, Cagar Alam Kayu Kuku, Pemandian Air Laut Mayaria Kasilampe,Pantai Nirwana, Air Terjun di Biton, dll.
Peninggalan Sejarah : Keraton Sultan Buton.
Industri dan Pertambangan : Kelontong, Nikel, Minyak Kelapa, Aspal, Kapur, dll.

Tarian Tradisional : Tari Dinggu, Tari Balumpa, Tari Lumense, Tari Manguru
Rumah Adat : Rumah Istana Buton
Senjata Tradisional : Keris
Lagu Daerah : Peia Tawa-Tawa
Suku : Mapute, Mekongga, Landawe, Tolaiwiw, Tolaki, Kabaina, Butung, Muna, Bungku, Buton, Muna, Wolio, dan Bugis
Pakaian Adat : Babung Ginasamani
Alat Musik Tradisional : LADOLADO (sumber bunyi : Ideofon , DIPUKUL DENGAN MENGGUNAKAN PEMUKUL KHUSUS)

28.Provinsi Sulawesi Selatan (SULSEL) Ibukota nya adalah Makassar
 
Berdiri : 13 Desember 1960
Dasar Hukum : UU.No.47/1960
Letak : Pulau Sulawesi ( 0ºLS-8ºLS dan 118º-122ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : DD
Luas Wilayah : 62.482,54 km².
Bandar Udara : Hasanuddin.
Pelabuhan Laut : Pelabuhan Ujung Pandang.
Pahlawan : Sultan Hasauddin, Syeikh Yusuf Tajul Khalwati, dll.
Perguruan Tinggi Negeri : Universitas Hasanuddin, Universitas Negeroi Makassar.
Makanan Khas Daerah : Coto Makassar, Palu Konro, Palu Basa, Nasu Likku, sop Konro, Baronang Bakar, Kapurung, Pallu Mara Cakalang, Barobbo, Barongko, dll.
Obyek Wisata : Makam Pahlawan Diponegoro, Makam Raja-Raja Talo, Benteng Ujung Pandang, Pulau Kayangan, Sungguminasa, Taman Anggrek.
Peninggalan Sejarah :  
1. Keraton Raja Gowa.
2. Mesjid katangka.
3. Makam Raja-Raja Bugis Watang Lamuru.
4. Benteng Sombaupu.
Industri dan Pertambangan : Kimia, Kertas, Logam, Bahan Makanan, Pakaian Jadi, Gips, Tembaga, Semen, Minyak, Nikel, Batubara, Percetakan, dll.

Tarian Tradisional : Tari Bosara, Tari Kipas.
Rumah Adat : Rumah Tongkonan.
Senjata Tradisional : Badik.
Lagu Daerah : Angin Mamiri, Pakarena, Sulawesi Parasanganta, Ma Rencong.
Suku : Mandar, Bugis, Toraja, Sa’dan, Bugis, dan Makassar.
Pakaian Adat : Toraja
Alat Musik Tradisional : KESO-KESO (sumber bunyi : Chordofon , DIGESEK PADA BAGIAN SENAR DENGAN MENGGUNAKAN ALAT KHUSUS)

Julukan : Kota Daeng

29.Provinsi Gorontalo Ibukota nya adalah Gorontalo
 
Berdiri : 15 Februari 2001
Dasar Hukum : UU.No.2/1999
Letak : Pulau Sulawesi ( 0ºLU-1ºLU dan 120º-124ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : DB
Luas Wilayah : 10.804 km².
Bandar Udara : Jalaludin.
Pelabuhan Laut : Pelabuhan Gorontalo.
Pahlawan : Hi Nani wartabone.
Perguruan Tinggi Negeri : -
Makanan Khas Daerah : Ayam Panggang llolabu.
Obyek Wisata : -
Peninggalan Sejarah : -
Industri dan Pertambangan : Emas, Tembaga, Tekstil, Makanan, Kayu, dll.

Tarian Tradisional : Tari Paule Cinde, Tari Polo Palo.
Rumah Adat : Rumah Dulohupa dan Rumah Pewaris.
Senjata Tradisional :Badik
Lagu Daerah : Hulondalo li Pu'u , Bulalo Lo Limutu , Wanu Mamo Leleyangi
Suku : Gorontalo
Pakaian Adat : Gorontalo
Alat Musik Tradisional : GANDA (sumber bunyi : Membranofon , DITEPUK DENGAN MENGGUNAKAN TELAPAK TANGAN)
 

NAMA PROVINSI DI MALUKU DAN PAPUA INDONESIA

 

 

















30.Provinsi Maluku Ibukota nya adalah Ambon

 

Berdiri : 1 Juli 1958
Dasar Hukum : UU.No.20/1958
Letak : Kepulauan Maluku ( 0ºLS-9ºLS dan 124º-136ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : DE
Luas Wilayah : 851.000 km².
Bandar Udara : Pattimura.
Pelabuhan Laut : Pelabuhan Ambon.
Pahlawan : Kapiten Pattimura, Christina Martha Tiahahu, Anthony Rhebok, Paulus Tiahahu.
Perguruan Tinggi Negeri : Universitas Pattimura.
Makanan Khas Daerah : Palai Badar, Dabu-Dabu Sesi, Tumis Bunga Pepaya, Saba’au Sopek Odheng, dll.
Obyek Wisata : Bekas Istana VOC, Bangunan Kesultanan Ternate  dan Tidore, Gereja Kuno, Belkas Rumah Sutan Syahrir dan Dr, Cipto Mangunkusumo, Museum Siswa dan Tugu Christina Martha Tiahahu, Benteng- Benteng Peninggalan Belanda, Portugis, dan Spanyol, Sumber Air Panas, Taman Pahlawan Anzac, Pulau Doi, Taman Laut di Pulau Pombo, Tugu Peringatan Tentara Jepang di Kayu Angus, Peninggalan Kesultanan Bancan, Pantai Hunimoa, Peninggalan Kesultanan Jailolo, Teluk Kao, Pulau Kei dan Aru, dll.
Peninggalan Sejarah :  
1. Bangunan Kesultanan Ternate dan Tidore.
2. Benteng-Benteng Peninggalan Belanda, Portugis, dan Spanyol.
3. Tugu Peringatan Tentara Jepang di Kayu Angus.
Industri dan Pertambangan : Emas, Minyak Bumi, Minyak Kayu Putih, dll.

Tarian Tradisional : Tari Lenso, Tari Cakalele
Rumah Adat : Rumah Baileo
Senjata Tradisional : Parang Salawaku
Lagu Daerah :Rasa Sayang-sayange, Ayo Mama, Buka Pintu, Burung Tantina, Goro-Gorone, Huhatee, Kole-Kole, Mande-Mande, Ole Sioh, O Ulate, Sarinande, Tanase
Suku : Buru, Banda, Seram, Kei, dan Ambon
Pakaian Adat : Maluku
Alat Musik Tradisional : NAFIRI (sumber bunyi : Membranofon , DITEPUK DENGAN MENGGUNAKAN TELAPAK TANGAN)
 
Julukan  : Kota Ambon Manise

31.Provinsi Maluku Utara Ibukota nya adalah Ternate sekarang Sofifi
 
























Berdiri : 4 Oktober 1999
Dasar Hukum : UU.No.46/1999
Letak : Kepulauan Maluku ( 3ºLU-º3LS dan 124º-129ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : DG
Luas Wilayah  : 33.321,22 km².
Bandar Udara : Baabulah.
Pelabuhan Laut : Pelabuhan Ternate, Jailolo Soasiu.
Pahlawan : Sultan Baabulah, Pati Unus, Nuku Muhammad Amiruddin.
Perguruan Tinggi Negeri : -
Makanan Khas Daerah : -
Obyek Wisata : Danau Dumas, dan Makette, Goa Alam Sagea, Air Terjun Desa Tabacempaka, Burung Bidadari, Kali Barangka Dolong, Rumah Adat Sasadu, Oulau Mare, Pantai Akebaru, Benteng Oranye, Benteng Tolluco, Benteng Bernavelt, dll.
Peninggalan Sejarah : -
Industri dan Pertambangan : Minyak Bumi, Nikel, Minyak Kayu Putih, Asbes.

Tarian Tradisional : Tari Lenso.
Rumah Adat : Rumah Baileo.
Senjata Tradisional : Parang Salawaku.

Suku : Halmahera, Obi, Morotai, Ternate, dan Bacan.
Pakaian Adat : Maluku
Alat Musik Tradisional : FU (sumber bunyi : Aerofon , DITIUP SERTA DIKENDALIKAN OLEH TELAPAK TANGAN SEBAGAI PENGATUR SUARA)

32.Provinsi Papua Barat Ibukota nya adalah Kota Manokwari

























Berdiri
: 4 Oktober 1999
Dasar Hukum : UU.No.45/1999
Letak : Pulau Irian ( 0ºLS-5ºLS dan 130º-138ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : DS
Luas Wilayah : 116.571 km².
Bandar Udara : Rendani , Jefman Dan Torea.
Pelabuhan Laut : Pelabuhan Manokwari
Pahlawan : -
Perguruan Tinggi Negeri : -
Makanan Khas Daerah : Papeda, Sop Hapire, Aunu Kerang, dll.
Obyek Wisata : -
Peninggalan Sejarah : -
Industri dan Pertambangan  : Minyak Bumi, Kayu Gelondong dan Kayu Lapis, Emas, Perak, Alumunium, Asbes, Tembaga.

Tarian Tradisional : Tari Selamat Datang, Tari Musyoh
Rumah Adat : Rumah Honai.
Senjata Tradisional : Panah.
Lagu Daerah : Apuse, Yamko Rambe Yamko.
Suku : Mey Brat, Arfak, Asmat, Dani, dan Sentan.
Pakaian Adat : Serui
Alat Musik Tradisional : GUOTO (sumber bunyi : Kordofon , DIPETIK PADA BAGIAN SENARNYA)

33.Provinsi Papua Ibukota nya adalah Jayapura
 
Berdiri : 10 September 1969
Dasar Hukum : UU.No.12/1969 Dan UU.No.45/1999
Letak : Kepulauan Maluku ( 1ºLS-6ºLS dan 131º-141ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : DS
Luas Wilayah : 421.981 km².
Bandar Udara : Sentani.
Pelabuhan Laut : Pelabuhan Jayapura.
Pahlawan : Frans Kaisapo, Silas Papare, Marten Indey.
Perguruan Tinggi Negeri : Universitas Cendrawasih.
Makanan Khas Daerah : Papeda, Sop Hapire, Aunu Kerang, dll.
Obyek Wisata : Pantai Bonsik, Danau Sentani, Pantai Jendi, Tanjung Kasuari, Pantai Korem, Hutan Wisata Pulau Supriori, Pulau Balanta, Pantai Tanjung Ria, Museum Jayapura, Pantai Klimpang, Gua Binsar/Gua Jepang, dll.
Peninggalan Sejarah : -
Industri dan Pertambangan  : Tembaga, Minyak Bumi, Kayu Lapis, Alumunium,  Asbes, Marmer, Kayu Gelondongan.

Tarian Tradisional : Tari Selamat Datang,Tari Musyoh.
Rumah Adat : Rumah Honai.
Senjata Tradisional : Pisau Belati.
Suku : Sentani, Dani, Amungme, Nimboran, Jagai, Asmat, dan Tobati.
Pakaian Adat : Asmat
Alat Musik Tradisional : TIFA (sumber bunyi : Kordofon , Membranofon , DITEPUK DENGAN MENGGUNAKAN TELAPAK TANGAN)

34.Provinsi Kalimantan Utara (KALTARA)Ibukota nya adalah Tanjung Selor
 

Berdiri : 10 September 2012

Dasar Hukum :
Letak : Pulau Kalimantan (0°57′ LU 116°26′ BT)
Tanda Plat Nomor Kendaraan
Luas Wilayah : 77.382,78 km2.
Bandar Udara : Juwata, Kolonel Robert Atty Bessing, Long Apung , Nunukan
Pelabuhan Laut :Malundung, Tengkayu I dan II dan Ferry Juata Laut, Tunon Taka
Pahlawan :-
Perguruan Tinggi Negeri :Universitas Borneo Tarakan
Makanan Khas Daerah : Papeda, Sop Hapire, Aunu Kerang, dll.
Obyek Wisata :Pantai Amal, terdiri dari 2 buah pantai, yaitu pantai amal baru dan pantai amal lama, Museum Rumah Bundar, Museum Baloy Adat Tidung, Hutan Mangrove, Penangkaran Buaya Juwata,Taman Kebun Anggrek, Taman Oval Ladang, Taman Oval Markoni, Taman Oval Malundung, Taman Monumen Penghargaan Kota Tarakan di Bandara Juwata, Bungker Peninggalan Jepang di Bandara Juwata, Makam Tentara Jepang , Tugu Makam Tentara Australia, Air Terjun Karungan, Pulau Sadau (SEMUA DI WILAYAH KOTA TARAKAN)
Peninggalan Sejarah : -
Industri dan Pertambangan  :

Tarian Tradisional : -
Rumah Adat : Rumah Baloy.
Senjata Tradisional : Mandau.
Suku : Suku Tidung, Suku Bulungan, Suku Banjar, dan Suku Dayak
Pakaian Adat : -
Alat Musik Tradisional : -

(SEMENTARA PROVINSI KE 34 KALIMANTAN UTARA TANPA DISERTAI GAMBAR)

NAMA PROVINSI DARI HASIL PEMEKARAN

1.Provinsi Kepulauan Riau
2.Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
3.Provinsi Banten
4.Provinsi Gorontalo
5.Provinsi Maluku Utara
6.Provinsi Papua Barat

6.Provinsi Kalimantan Utara (25-10-2012)
keterangan alat musik :

1. Membranofon
Membranofon adalah kumpulan alat musik yang sumber bunyinya berasal dari membran atau selaput kulit yang diregangkan dan dipasang pada sebuah kotak atau tabung.
Contoh : tambur,genderang ,rebana,tifa dan lain sebagainya.
2. Aerofon
Aerofon adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari getaran udara yang diatur oleh lubang-lubang atau lidah yang ada pada alat musik tersebut.
Contoh : seruling bambu. serunai , recorder dan lain sebagsinya.
3. Ideofon
Ideofon adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari getaran alat musik itu sendiri.
Contoh : gong, angklung,gambang dan lain sebagainya.
4. Kordofon
Kordofon adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari dawai/tali/senar/corda yang bergetar karena dipetik,digesek,atau dipukul.
Contoh : Rebab, kecapi , siter dan lain sebagainya.
5. elektrofon
Elektrofon adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari aliran arus listrik
Contoh : gitar listrik dan lain sebagainya.